ESP engine ini mengusung terobosan teknologi baru, yang paling berbeda tentunya pada kapasitas mesinnya. Skubek baru ini mengadopsi piston berdiameter 52,4 mm dan stroke 57,9 mm. Hasilnya kapasitas ruang bakarnya menjadi 124,8 cc.
Tenaganya mencapai 11,3 PS pada 6.500 rpm dan torsinya 1,1 kgf.m di 5.000 rpm. Meski powernya besar, dengan dukungan injeksi PGM-FI konsumsi bahan bakarnya tetap hemat. Honda mengklaim tembus 52,1 km/liter hasil tes dengan metode ECE R40. Emisinya juga melebihi standar Euro3.
Kombinasi tenaga, torsi dan konsumsi bbm terbaik ini dicapai dengan diterapkanya konsep efisiensi. Caranya dengan langkah mengurangi gesekan antar komponen dan pendinginan yang maksimal. Misalnya dengan aplikasi roller rocker arm dan needle bearing, offset silinder serta penggunaan piston yang lebih ringan agar gesekan makin minim.
Digunakannya teknologi spiny sleeve yaitu permukaan berduri di bagian luar blok silinder juga membuat pelepasan panas di ruang bakar lebih maksimal.
“Liquid cooler-nya memiliki radiator core lebih banyak untuk mendapatkan efisiensi pendinginan lebih baik, jadi kipas radiator bisa dipasang yang lebih kecil dan ringan tanpa membebani mesin,” ungkap Kenichi Sueda, Large Project Leader Global Engine for Next Generation 125 cc Scooter Honda R&D co.ltd Motorcycle R&D Center.
Ruang bakarnya juga didesain untuk menggabungkan kecepatan pembakaran dengan performa pendinginan yang maksimal, sehingga mampu menjaga torsi terus baik di putaran mesin yang sering digunakan pengendara mesin 125 cc. Honda menyempurnakan ruang bakar dengan membuat air intake baru yang memiliki efisiensi volumetrik terbaik.
Mesin ini juga didukung dengan breather structure, sebuah lubang pernafasan uap mesin. Dengan lubang ini panas dari dalam mesin bila lebih lancar mengalir keluar membuat putaran mesin makin ringan.
Pada transmisi automatik continuously variable transmission (CVT) dirancang memiliki ratio lebih lebar. V-belt baru dikembangkan dengan karet yang memiliki elastisitas tinggi. Efeknya mampu mengurangi selip dan memperpanjang umur sabuk karet ini.
“CVT-nya juga dilengkapi dengan cooling fan baru. Dengan turbo cooling fan, pendinginan di CVT lebih maksimal,” jelas Kenichi Sueda. Rumah final gear transmisinya juga disempurnakan, sistem pelumasannya jadi lebih baik.
Yang terakhir adalah dipasangnya ACG starter. Menggabungkan starter dengan magnet untuk pengapian dan sistem pengisian. Mesin jadi lebih ringkas karena tidak lagi memerlukan dinamo starter konvensional dan mekanisme gigi starternya. Jadi jangan kaget kalau starter Honda Vario Techno 125 PGM-FI jadi sangat halus dan tidak berisik!
0 comments:
Post a Comment
Mau Dapat Backlink dari Gudang Keyword? Silahkan komentar dengan URL sobat, dan Jangan nyepam. atau menyisipkan link/Nama Blog dalam komentar, coz akan saya hapus.
Terima Kasih